Operasi Batu Empedu – Aman, Nyaman dan Pemulihan Lebih Cepat

Penyakit batu empedu atau cholelithiasis adalah kondisi yang ditandai dengan sakit perut mendadak akibat terbentuknya batu di dalam kantung empedu. Penyakit batu empedu juga bisa terjadi di saluran empedu.

Metode penanganan batu empedu adalah operasi pengangkatan batu empedu. Batu empedu bisa dilakukan dengan teknik bedah terbuka atau teknik laparoskopi. Laparoskopi itu sendiri dilakukan dengan menggunakan laparoskop, yaitu alat berupa selang panjang yang dilengkapi kamera dan lampu di ujungnya.

Kelebihan Operasi Batu Empedu dengan Laparoskopi Dibanding Dengan Metode Operasi Bedah Biasa

Operasi batu empedu dengan metode laparoskopi memiliki beberapa keuntungan jika dibandingkan dengan metode bedah terbuka, yaitu:

  • Nyeri setelah operasi yang lebih ringan
  • Risiko infeksi yang lebih kecil
  • Masa pemulihan yang lebih cepat
  • Bekas luka yang lebih kecil
  • Perawatan 3 hari sudah bisa beraktifitas seperti sediakala

Kantung empedu berfungsi memproduksi dan menyimpan cairan empedu, yang berperan penting dalam proses pencernaan, termasuk mencerna kolesterol dari makanan yang dikonsumsi. Sebagian besar batu empedu berasal dari endapan kolesterol yang mengeras dan membentuk batu.

Penyebab dan Gejala Penyakit Batu Empedu
Batu empedu diduga muncul akibat endapan kolesterol dan bilirubin di dalam kantung empedu. Endapan tersebut terjadi akibat cairan empedu tidak mampu melarutkan kolesterol dan bilirubin berlebih yang dihasilkan hati.

Gejala utama batu empedu adalah nyeri di bagian kanan atas atau tengah perut yang muncul secara tiba-tiba. Sakit perut juga dapat disertai dengan gejala lain, seperti mual, muntah, hilang nafsu makan, urine berwarna gelap, sakit maag, dan diare.

Segera periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami gejala di atas, terutama bila disertai demam, menggigil, penyakit kuning, atau sakit perut yang berlangsung lebih dari 8 jam.

Batu Empedu dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan tinggi serat dan menghindari makanan bersantan atau berminyak. Upaya pencegahan lain yang dapat dilakukan adalah membatasi konsumsi minuman beralkohol, berolahraga teratur, memperbanyak konsumsi cairan, dan menghindari diet terlalu ketat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *